BLOGGER TEMPLATES AND Twitter Backgrounds »

Minggu, 27 Februari 2011

Pesepak Bola Dan Senjata Api

Ashley Cole harus berususan dengan hukum, karena penyalah gunaan senjata api.

Sesuai dengan berita yang beredar di koran-koran, bahwa bek Chelsea dan timnas Inggris, Ashley Cole, tak sengaja menembak seseorang dengan menggunakan senapan angin. Kejadian ini terjadi di tempat Chelsea berlatih, di Cobham.
Dan menurut catatan, Cole bukanlah orang pertama yang terlibat dengan kasus penyalah-gunaan senjata api. Berikut adalah nama-nama pesepak bola yang pernah terlibat dengan kasus seperti itu:
Javier Florez
Pemain Kolombia itu bertindak melewati batas, pasca kekalahan timnya dari Atletico Junior kalah dari Once Caldas, di partai final turnamen lokal. Ketika setelah pertandingan dirinya mengemudi, pemain tersebut melepaskan tembakan ke arah sekelompok suporter yang menyanyikan ’weak, weak, weak’ yang ditujukan padanya.
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas. Florez pun akhirnya terbebas dipenjara karena diberikan uang jaminan sebesar 45 ribu pounds. Sang pemain menyatakan bahwa dirinya sedang mabuk dan marah pada saat kejadian itu terjadi, ia mengatakan: ”Dia menyakiti hatiku, namun saya menyesali kejadian itu. Saya berharap orang-orang mengerti penderitaan saya pada saat itu."
Florez akhirnya dihukum karena kasus pembunuhan itu, dengan masa percobaan selama tiga tahun. Kini dirinya telah kembali bergabung dengan tim, sejak Januari 2010 silam.
Darren Bent
Penyerang Aston Villa dan timnas Inggris ini mendapatkan peringatan keras dari pihak kepolisian  pada tahun 2004, ketika ia menembak seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan sebuah senapan angin di daerah Kesgrave, Suffolk.
Bent yang pada saat itu masih bermain di Ipswich, akhirnya bebas bersyarat. Seorang juru bicara wanita mengatakan: ”Bent telah diberi peringatan serius, atas aksinya tersebut.”


Diego Maradona
Empat orang terluka pada Februari 1994, ketika Maradona yang bersembunyi di balik sebuah mobil Mercedes yang sedang parkir, di depan rumahnya di Buenor Aires, menembakkan senapan angin ke arah para wartawan dan fotografer.
Empat tahun kemudian, Maradona diberikan penangguhan hukuman penjara selama 2 tahun 10 bulan. ”Setidaknya kasus seperti ini menunjukkan bahwa hukum adalah untuk semua orang”, kata Daniel Talamoni, salah satu dari empat wartawan yang terluka.
”Ketika kasus ini bermula empat tahun yang lalu, semua orang mengatakan bahwa mustahil bisa memperkarakan seorang idola di Argentina dan melupakan semuanya”, tegas sang wartawan.


Faustino Asprilla
Mantan penyerang timnas Kolombia dan Newcastle ini ditangkap di negerinya, setelah dituduh melakukan penembakan di sebuah pos pemeriksaan keamanan di dekat rumah ladangnya, dengan menggunakan senapan mesin.
Tidak ada seorang pun yang terluka pada kejadian yang terjadi di tahun 2008 itu, dan Asprilla pun dihukum dengan menjadi tahanan rumah. ”Tujuh orang yang sedang bersama-sama dengan saya belum bersaksi, jadi menurut saya akan terlalu dini jika saya harus dihukum”, kata Asprilla.
”Hal ini mengingatkan saya pada sebuah film yang diperankan oleh Tom Cruise, berjudul Minority Report, di mana seseorang harus dipenjara sebelum melakukan kejahatan atau bahkan mencoba untuk melakukan kejahatan itu”, tambahnya.


John Oster
Pemain Sunderland ini tak sengaja menembak seorang pemain dari tim reserve, Mark Maley, di matanya dengan senapan angin pada tahun 2002. Akibat kejadian ini, karir Maley pun harus berakhir. Keduanya terlibat dalam percandaan yang kasar, dan keduanya tak menyangka bahwa senapan itu tak berpeluru.
Ketika kesepakatan pengadilan tercapai pada tahun 2007, Oster sempat mengatakan kepada Guardian: ”Kasus senapan angin itu adalah kejadian yang aneh. Ketika kami sedang bercanda di kediaman saya di Minggu pagi, dan saya pikir bahwa tombol pengamannya terpasang. Dan ternyata tidak, peluru itu mengenai matanya”, kata Oster.
”Hal ini aneh untuk saya, karena saya tak langsung mengarahkan kepadanya. Saya pikir dia hanya bercanda, dan kemudian aku sadar bahwa matanya mengeluarkan darah. Kini saya belum berbicara lagi dengannya, dan saya harus mengambil pengacara karena dia memperkarakan saya, dan hal ini sudah terjadi beberapa tahun”, jelasnya.
”Akhirnya kami mencapai kesepakatan yang kami setujui bersama, kami adalah teman dan kejadian itu adalah murni kecelakaan . Namun yang menyedihkan adalah, dirinya harus mengakhiri karirnya karena saya”, sesal Oster.

Dan apakah yang akan terjadi dengan Cole pada akhirnya? Apakah dirinya akan dipenjara karena kasus tersebut? Atau hanya denda ataupun menjalani masa percobaan saja? Entahlah, yang pasti apabila seseorang melukai dan menyakiti seseorang dengan alasan apapun, siapapun dia, ia harus berurusan dengan hukum. Bukan begitu?

0 komentar: