BLOGGER TEMPLATES AND Twitter Backgrounds »

Senin, 28 Februari 2011

Ashley Cole Akan Tetap Dimainkan Saat Melawan United

Ashley Cole yang sedang terlibat masalah penembakan, disebut sudah siap untuk tetap membela Chelsea saat menghadapi Manchester United.

Bos The Blues, Carlo Ancelotti mengkonfirmasi bek kiri mereka akan tetap menjadi starter dalam pertandingan di Stamford Bridge nanti.
Tapi Ancelotti menolak untuk menyebut hukuman apa yang harus dijalani oleh Cole setelah secara tidak sengaja menembak seseorang di tempat latihan klub mereka ini.
The Blues kemarin mengumumkan “tindakan yang sesuai” sudah diambil untuk Cole akibat masalah ini.
Bek Inggris ini melukai Tom Cowan saat ia tidak sengaja menembak samping pemuda 21 tahun ini dengan air rifle.
Kepolisian Surrey menyebut mereka akan berbicara pada ofisial Chelsea sebelum memutuskan apakah tindakan kriminal sudah terjadi atau tidak.
Ancelotti menegaskan Cole berada dalam kondisi yang tepat untuk menghadapi United, menyebut pada The Sun: “Ia akan bermain besok.”
“Tentu saja, kami tidak senang dengan apa yang terjadi. Tapi saya sudah berbicara dengannya.”
“Ia sangat kecewa dengan hal ini, meminta maaf, membuat kesalahan. Ini semua adalah kecelakaan.”
“Kami akan memberikan hukuman yang sesuai. Tapi besok ia akan bermain.”
“Kesalahannya adalah ada pistol itu di Cobham. Kami tidak tahu ada pistol itu di sini.”

Vidic Sama Sekali Tidak Takut Pada Torres

Nemanja Vidic menegaskan dirinya sama sekali tidak merasa takut dalam menghadapi Fernando Torres di Stamford Bridge pada pertengahan minggu ini.

Kapten Manchester United ini sedang menjalani salah satu musim terbaiknya semenjak datang ke Old Trafford lima tahun silam. Saat menghadapi Wigan pada hari Sabtu, Vidic tampil hebat seperti biasa. Berkombinasi dengan kiper Edwin van Der Sar untuk mencegah gawang mereka kebobolan satu gol pun.
Meski begitu, setelah kemenangan 4-0 yang membawa United unggul bersih empat poin dari Arsenal, Vidic tahu tes selanjutnya kemungkinan adalah yang terberat.
Torres memang belum mencetak gol semenjak kedatangannya ke Chelsea dengan label 50 juta pound. Tapi pemain Spanyol ini sudah sering menteror Vidic sebelumnya, cukup untuk membuat orang Serbia ini sadar apa yang akan ia hadapi nanti.
Namun teori yang menyebut Vidic mengalami trauma saat bertemu dengan Torres dibantah mentah-mentah olehnya.
“Terkadang anda membaca orang-orang mengatakan beberapa pemain terlihat kesulitan untuk bermain melawan salah satu pemain tertentu,” ucap Vidic di Daily Mail.
“Tentu saja, ini adalah pendapat dari beberapa orang dan mereka sepertinya terus mengucapkannya berkali-kali.”
“Saya sama sekali tidak punya masalah dengan itu. Saya hanya bisa mengubahnya di lapangan nanti, tidak dengan menyatakan apa yang saya pikirkan pada media. Ini justru membuat saya lebih fokus untuk melakukan pekerjaan saya,” tegasnya.
Konsistensi menjadi warna utama dalam musim Vidic kali ini dan ia menyebut, “Bukan saya yang harus menentukan apakah saya pernah bermain lebih baik dari ini. Saya hanya mencoba untuk membatasi kesalahan yang dilakukan. Sepanjang saya berpikir seperti itu, saya akan tetap berada dalam level yang baik.”
“Jujur saja, saya tidak pernah senang dengan penampilan saya. Saya ingin terus berkembang setiap saat.”

Minggu, 27 Februari 2011

Pesepak Bola Dan Senjata Api

Ashley Cole harus berususan dengan hukum, karena penyalah gunaan senjata api.

Sesuai dengan berita yang beredar di koran-koran, bahwa bek Chelsea dan timnas Inggris, Ashley Cole, tak sengaja menembak seseorang dengan menggunakan senapan angin. Kejadian ini terjadi di tempat Chelsea berlatih, di Cobham.
Dan menurut catatan, Cole bukanlah orang pertama yang terlibat dengan kasus penyalah-gunaan senjata api. Berikut adalah nama-nama pesepak bola yang pernah terlibat dengan kasus seperti itu:
Javier Florez
Pemain Kolombia itu bertindak melewati batas, pasca kekalahan timnya dari Atletico Junior kalah dari Once Caldas, di partai final turnamen lokal. Ketika setelah pertandingan dirinya mengemudi, pemain tersebut melepaskan tembakan ke arah sekelompok suporter yang menyanyikan ’weak, weak, weak’ yang ditujukan padanya.
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas. Florez pun akhirnya terbebas dipenjara karena diberikan uang jaminan sebesar 45 ribu pounds. Sang pemain menyatakan bahwa dirinya sedang mabuk dan marah pada saat kejadian itu terjadi, ia mengatakan: ”Dia menyakiti hatiku, namun saya menyesali kejadian itu. Saya berharap orang-orang mengerti penderitaan saya pada saat itu."
Florez akhirnya dihukum karena kasus pembunuhan itu, dengan masa percobaan selama tiga tahun. Kini dirinya telah kembali bergabung dengan tim, sejak Januari 2010 silam.
Darren Bent
Penyerang Aston Villa dan timnas Inggris ini mendapatkan peringatan keras dari pihak kepolisian  pada tahun 2004, ketika ia menembak seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan sebuah senapan angin di daerah Kesgrave, Suffolk.
Bent yang pada saat itu masih bermain di Ipswich, akhirnya bebas bersyarat. Seorang juru bicara wanita mengatakan: ”Bent telah diberi peringatan serius, atas aksinya tersebut.”


Diego Maradona
Empat orang terluka pada Februari 1994, ketika Maradona yang bersembunyi di balik sebuah mobil Mercedes yang sedang parkir, di depan rumahnya di Buenor Aires, menembakkan senapan angin ke arah para wartawan dan fotografer.
Empat tahun kemudian, Maradona diberikan penangguhan hukuman penjara selama 2 tahun 10 bulan. ”Setidaknya kasus seperti ini menunjukkan bahwa hukum adalah untuk semua orang”, kata Daniel Talamoni, salah satu dari empat wartawan yang terluka.
”Ketika kasus ini bermula empat tahun yang lalu, semua orang mengatakan bahwa mustahil bisa memperkarakan seorang idola di Argentina dan melupakan semuanya”, tegas sang wartawan.


Faustino Asprilla
Mantan penyerang timnas Kolombia dan Newcastle ini ditangkap di negerinya, setelah dituduh melakukan penembakan di sebuah pos pemeriksaan keamanan di dekat rumah ladangnya, dengan menggunakan senapan mesin.
Tidak ada seorang pun yang terluka pada kejadian yang terjadi di tahun 2008 itu, dan Asprilla pun dihukum dengan menjadi tahanan rumah. ”Tujuh orang yang sedang bersama-sama dengan saya belum bersaksi, jadi menurut saya akan terlalu dini jika saya harus dihukum”, kata Asprilla.
”Hal ini mengingatkan saya pada sebuah film yang diperankan oleh Tom Cruise, berjudul Minority Report, di mana seseorang harus dipenjara sebelum melakukan kejahatan atau bahkan mencoba untuk melakukan kejahatan itu”, tambahnya.


John Oster
Pemain Sunderland ini tak sengaja menembak seorang pemain dari tim reserve, Mark Maley, di matanya dengan senapan angin pada tahun 2002. Akibat kejadian ini, karir Maley pun harus berakhir. Keduanya terlibat dalam percandaan yang kasar, dan keduanya tak menyangka bahwa senapan itu tak berpeluru.
Ketika kesepakatan pengadilan tercapai pada tahun 2007, Oster sempat mengatakan kepada Guardian: ”Kasus senapan angin itu adalah kejadian yang aneh. Ketika kami sedang bercanda di kediaman saya di Minggu pagi, dan saya pikir bahwa tombol pengamannya terpasang. Dan ternyata tidak, peluru itu mengenai matanya”, kata Oster.
”Hal ini aneh untuk saya, karena saya tak langsung mengarahkan kepadanya. Saya pikir dia hanya bercanda, dan kemudian aku sadar bahwa matanya mengeluarkan darah. Kini saya belum berbicara lagi dengannya, dan saya harus mengambil pengacara karena dia memperkarakan saya, dan hal ini sudah terjadi beberapa tahun”, jelasnya.
”Akhirnya kami mencapai kesepakatan yang kami setujui bersama, kami adalah teman dan kejadian itu adalah murni kecelakaan . Namun yang menyedihkan adalah, dirinya harus mengakhiri karirnya karena saya”, sesal Oster.

Dan apakah yang akan terjadi dengan Cole pada akhirnya? Apakah dirinya akan dipenjara karena kasus tersebut? Atau hanya denda ataupun menjalani masa percobaan saja? Entahlah, yang pasti apabila seseorang melukai dan menyakiti seseorang dengan alasan apapun, siapapun dia, ia harus berurusan dengan hukum. Bukan begitu?